

Di era ACAP, perempuan pendobrak stereotip gender diibaratkan Srikandi, tokoh perempuan dalam epos Mahabharata yang lekat dengan nilai-nilai pembebasan perempuan. Salah satu srikandi Tanah Air adalah Aura Rahmi Ramadana yang piawai mengendalikan Ular Besi alias jalur kereta listrik light rail Jabodebek.
Meski tantangan kariernya didominasi laki-laki, Ola tak pernah padamkan cita-citanya menjadi masinis atau mekanik kereta api. “Bagi saya, menjadi masinis bukan sekedar karir, tapi bentuk pengabdian kepada masyarakat. Ini membawa makna mendalam dalam hidup saya,” kata Aura Rahmi Ramadana.
Perjalanan Aura mewujudkan cita-citanya tidak lepas dari kebijakan PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang memberikan ruang bagi perempuan Indonesia untuk berkarir sebagai masinis. Aura berharap bisa berbagi pengalamannya untuk memberikan inspirasi bagi para wanita yang bercita-cita menjadi mekanik.
Pelatihan sampai ke negara tetangga
Putri Baturaja di Sumatera Selatan ini bercerita tentang awal mula karirnya sebagai masinis. Ia mengaku telah melalui proses yang panjang dan menantang mulai dari seleksi administrasi, pemeriksaan fisik, psikotes hingga wawancara.
Usai menyatakan kelulusan dan menjadi staf perkeretaapian, Ola mengikuti pelatihan intensif yang meliputi teori, praktik lapangan langsung, dan simulasi pengoperasian kereta api. Tak hanya mendapat pelatihan di Indonesia, ia juga berangkat ke Malaysia untuk belajar mengoperasikan kereta api.
Aura telah menjalani beberapa pelatihan antara lain pelatihan Personil Penggerak Listrik Fasilitas Perkeretaapian Level 1 (0,61) di Balai Diklat Teknik Perkeretaapian Bekasi; Kemahiran Staf Fasilitas Perkeretaapian Level 1 pada Light Rail Transit Sumatera Selatan (0,62); Pelatihan Pengemudi Kereta MRT Profesional) oleh Malaysia Berhad. Aura juga mendapat pelatihan SOP bagi awak kabin di kereta Level of Automation (GoA) sistem 3 Divisi Light Rail Jabodebek.
Proses tersebut ia lalui dengan penuh keseriusan dan dedikasi hingga berhasil memperoleh Sertifikasi Awak Fasilitas Perkeretaapian Otomatis (2023-2027) setelah dinyatakan lulus ujian sertifikasi. “Setelah dinyatakan lulus, saya resmi diangkat menjadi masinis muda,” ujarnya.
Berbagai pelatihan tersebut juga memberikan Aura keterampilan dalam mengoperasikan kereta ringan Jabodebek berbasis sistem otomatis dan manual, keselamatan operasional dan penanganan keadaan darurat, serta pemahaman standar pelayanan angkutan umum.
Kerja kerasnya untuk mencapai mimpinya membuahkan hasil. Aura menerima berbagai fasilitas yang diberikan KAI antara lain gaji, tunjangan kesehatan, asuransi dan tunjangan lainnya.
Ora merasa segala kemudahan yang diterimanya merupakan bentuk rasa terima kasihnya kepada para masinis atas besarnya tanggung jawab yang mereka emban. Ia termotivasi untuk bekerja sebaik mungkin dan fokus pada tugasnya sebagai mekanik.
Aura kini bekerja sebagai masinis kereta listrik di LRT Jabodebek yang menggunakan teknologi otonom (tak berawak). Meski kereta api bersifat otonom, namun peran pengemudi tetap penting dalam memantau dan memastikan kelancaran perjalanan serta keselamatan penumpang. (Semut/Z-2)