

Pada Sabtu (1 April) malam, banjir bandang terjadi di Desa/Kecamatan Lengel (Jatim), Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur. Banjir juga mengakibatkan jalan sepanjang 450 meter tertutup campuran lumpur.
Rumah warga di Dusun Purboyo Mayang Sekar Desa Rengar terdampak banjir bercampur lumpur. Tak hanya itu, banjir juga merusak tembok belakang SMPN 1 Rengel yang panjangnya mencapai 6 meter.
Jalan utama antar daerah depan Pasar Rengel terendam banjir dengan ketinggian 20 hingga 35 sentimeter. Sementara itu, genangan lumpur di jalan utama desa tersebut memiliki kedalaman sekitar 300 meter dan tinggi antara 10 hingga 20 sentimeter.
BPBD kemudian bekerja sama dengan petugas berupaya membersihkan material sisa banjir bandang. Banjir bandang di Lungar membuat warga panik. Penyebabnya, derasnya aliran air dari kawasan perbukitan hingga menyebabkan tembok menara jebol. Air yang mengalir deras seperti aliran deras juga meruntuhkan tembok pembatas sungai dengan pemukiman warga.
“Kami sangat khawatir karena air mengalir sangat deras,” kata Sunati, warga sekitar, 40 tahun, pada Minggu (1 Mei). Banjir bandang ini juga membawa material berlumpur, tambahnya.
Beberapa warga mengatakan banjir bandang disebabkan oleh pembukaan hutan secara ilegal di Subdivisi Grabagan, Lengar, dan Sermandin puluhan tahun lalu. “Selama puluhan tahun, hutan di wilayah Grabagan, Lengel, dan Semandin rusak karena pembalakan liar. Dampaknya adalah banjir bandang,” kata Mujianto, warga lainnya yang berusia 47 tahun.
Kalaksa BPBD Tuban Sudarmaji mengungkapkan, banjir bandang terjadi sejak Sabtu malam hingga malam hari. Menurut dia, banjir bandang terjadi setelah hujan deras yang terjadi sejak pukul 16.00.
Dia menjelaskan, banjir tersebut diduga disebabkan oleh air banjir dari Kecamatan Grabagan dan Lengar yang mengalir ke hutan Desa Jatisir di Desa Lengar. Situasi tersebut mengakibatkan banjir meluas hingga ke jalan raya, pemukiman warga, sekolah, dan kawasan sekitar Pasar Lengel. (M-1)