

Anggota Komite X DPR RI Habib Syarief Muhammad Alaydus mendukung pembahasan penutupan sekolah selama Ramadhan. Menurut Habib Syarief, merencanakan libur sebulan penuh Ramadhan merupakan hal yang baik jika ingin memberikan kesempatan kepada santri untuk beribadah dengan sebaik-baiknya sehingga meningkatkan kerohanian mereka.
Tujuan istirahat Ramadhan ini sangat baik. Anak-anak didik kami bisa fokus beribadah dan belajar agama. Kami mendukung rencana ini, kata Habib Syarief dalam keterangan tertulisnya, Minggu (1 Mei).
Meski mendukung, Habib Syarief mengaku perlu format dan detail yang jelas mengenai libur Ramadhan. Ia mengatakan, masih banyak pertanyaan yang tersisa, seperti apakah seluruh kegiatan sekolah akan diliburkan sehingga tidak ada kegiatan sama sekali selama Ramadhan, atau apakah pembelajaran formal akan dibatalkan dan diganti dengan pelajaran agama.
“Kalau anak fokus belajar agama dan ibadah, formatnya seperti apa? Apakah kegiatan Ramadhan akan dilaksanakan di setiap sekolah atau diserahkan sepenuhnya kepada orang tua? mahasiswa – tanya lagi, ” jelas politikus PKK itu.
Habib Syarief mengatakan, jika kegiatan selama Ramadhan diserahkan sepenuhnya kepada orang tua, maka akan sulit bagi mereka untuk mengaturnya. Apalagi jika kedua orang tuanya bekerja.
“Anak-anak akan cepat bosan jika hanya menghabiskan libur Ramadhan di rumah. Orang tua juga akan kesulitan mengelola kebosanan anak selama Ramadhan. Ada kekhawatiran anak akan lebih sering bermain elektronik di rumah,” jelasnya.
Habib Syarief mengatakan, rencana liburan selama Ramadhan harus difinalisasi karena tinggal dua bulan lagi. Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan Dasar harus duduk dan membahas rencana ini agar bisa terlaksana dengan baik.
Habib Syarief juga meminta Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan Dasar mengadakan pertemuan bersama untuk merumuskan rencana Ramadhan atau memperjelas bahwa pesantren misalnya harus mengadakan kegiatan Ramadhan di masing-masing sekolah. Mereka dapat bermitra dengan masjid setempat untuk menyelenggarakan acara keagamaan.
“Rencana ini harus segera disusun agar sekolah dan madrasah dapat mempersiapkan diri menghadapi Ramadhan dan merencanakan kegiatan yang akan dilaksanakan,” tutupnya (H-2).