

Minimnya peralatan dapur serta minimnya petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) menjadi penyebab utama tertundanya pelaksanaan program makanan bergizi gratis (MBG) di Kabupaten Bulola dan Kota Saladiga, Jawa Tengah.
memantau media Indonesia Pada Selasa (1 Juli), kegiatan tersebut masih belum bisa dilakukan di kedua wilayah tersebut hingga hari kedua pelaksanaan rencana (MBG). Rencananya, baru akan dimulai pada minggu depan, namun karena masih ada beberapa kendala, maka pemerintah setempat menundanya.
Meski 37 titik di Jawa Tengah memutuskan untuk mulai melaksanakan rencana MBG secara bersamaan pada Senin (1 Juni), namun kedua daerah tersebut memutuskan untuk menunda pelaksanaannya.
“Ada beberapa persyaratan dan peralatan dapur yang belum lengkap sehingga kegiatan MBG tidak bisa dilaksanakan di daerah tersebut,” kata Artika Diannita, Kepala Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kabupaten Brola.
Artika melanjutkan, Dapur Sehat belum banyak menerima peralatan dapur sehingga sulit memulai memasak makanan untuk melaksanakan program MBG sesuai keputusan Badan Gizi Nasional.
“Kami belum bisa memastikan kapan proyek MBG akan diluncurkan di Brora,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Salatiga Nunuk Dartini mengatakan, alasan MBG belum diluncurkan di kabupaten tersebut karena masih menunggu juklak dan juknis dari pemerintah pusat.
“Kami juga belum mendapat perintah resmi dari pusat, sehingga tidak berani melaksanakannya karena takut melakukan kesalahan,” ujarnya.
Nunuk mengatakan, jika ada instruksi dan perintah mengenai MBG, maka Dinas Pendidikan Kota Salatiga akan segera menyalurkan program tersebut. Namun hingga hari kedua pelaksanaan MBG, pihak belum menerimanya dan masih menunggu arahan yang dijadwalkan.
“Instruksi ini menjadi dasar untuk melangkah ke depan. Baru kemarin meroket Dan memimpin departemen“Ini BGN dan kami masih menunggu juknis dan juklak dari pemerintah pusat agar tidak melanggar aturan,” kata Nunuk (AS/E-2).