

Presiden Prabowo Subianto akan membuat sekolah negeri khusus untuk anak-anak dari kelompok keluarga kurang mampu. Sekolah rakyat akan seperti pesantren (sekolah berasrama) sehingga gizi siswa dapat terjamin.
Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PMK) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengatakan pembahasan pendirian Sekolah Rakyat (SR) diperuntukkan bagi anak-anak dari kelompok miskin dan sangat miskin.
Park Prabowo ingin anak-anak terlantar segera ditangani. Masyarakat miskin tidak akan terabaikan, termasuk dalam pengelolaan keluarga,” ujarnya kepada personel MediaWorks di Jakarta, Sabtu (1/11).
Cak Imin menjelaskan, ide awal SR masih dikaji bersama oleh kementerian/lembaga terkait yang bertanggung jawab di bidang sosial (K/L). Saat ditanya apakah sistem asrama sekolah akan diterapkan, dia menegaskan diskusi masih terus dilakukan dengan Kementerian Sosial.
“Yang terpenting apakah tersedia asrama sekolah untuk menangani anak-anak terlantar, makanya kami perintahkan Menteri Sosial untuk meninjau sekolah-sekolah rakyat,” jelasnya.
Chaimin mengatakan, program Sekolah Rakyat merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk membantu anak-anak terlantar yang lepas dari pengasuhan keluarga.
“Ini merupakan gagasan yang positif, agar tidak lagi muncul cara-cara pola asuh yang salah dalam pembinaan keluarga. Jadi konsep Sekolah Rakyat adalah dengan adanya pengawasan 24 jam, hal yang tidak bisa dilakukan oleh orang tua,” ujarnya.
Chai Ming percaya bahwa, baik karena faktor kekuasaan dan ekonomi, atau dampak bencana sosial, tidak semua anak cukup beruntung untuk mendapatkan pengasuhan yang ideal di keluarga mereka.
“Karena terbatasnya kemampuan (orang tua) dalam merawat lansia, kendala keuangan, dan jenis pekerjaan yang mengkhawatirkan, perawatan mereka terbengkalai,” ujarnya.
Cak Imin berharap SR dapat menjadi alternatif baru dari sistem pendidikan yang ada dan dapat mengoptimalkan bakat anak-anak miskin agar dapat berkembang dengan baik.
Intinya asrama-asrama itu tetap dipusatkan di pusat perawatan yang masih dalam kajian. Tapi sejauh ini perintahnya jangan ada lagi anak-anak Indonesia yang tidak layak dirawat, tegasnya. (J-2)