

Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman mengungkapkan wisatawan nusantara yang berkunjung ke Kabupaten Sleman, Wilayah Yogyakarta rata-rata mengeluarkan uang sebesar Rp1.533.754 per kunjungan. Jumlah tersebut lebih tinggi 11% dibandingkan rata-rata pengeluaran wisatawan nusantara di Sleman pada tahun 2023 yang mencapai Rp1.370.702,99, kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Ishadi Yazid, Jumat. Diketahui, pengeluaran terbesar wisatawan nusantara adalah akomodasi (32,86%), makanan (17,40%), pembelian cenderamata (15,41%) dan tiket tempat wisata (8,27%).
Berdasarkan kelompok umur, pengeluaran wisatawan nusantara ke Kabupaten Sleman tertinggi terdapat pada kelompok umur 55-64 tahun dengan rata-rata konsumsi sebesar Rp1.606.900, dan pada kelompok umur 35-44 tahun rata-rata konsumsinya sebesar Rp1.606.900. Rata-rata pengeluaran per pengunjung di Kabupaten Leman hanya Rp 1.142.744.
Namun jika dilihat dari tujuan berkunjung ke Sleman, pengeluaran wisatawan tertinggi adalah untuk keperluan MICE (Meetings, Incentives, Conferences and Exhibitions), dengan rata-rata pengeluaran per perjalanan tertinggi yaitu Rp 1.778.500.
Meski 75,29% wisatawan ke Kabupaten Sleman berasal dari Pulau Jawa, namun rata-rata belanja per kunjungan wisatawan asal Jateng berkisar Rp1.264.699 hingga Rp1.479.000 untuk wisatawan asal Jabar, ujarnya seraya menambahkan belanja wisatawan tiga wilayah tertinggi adalah Selatan. Kalimantan (Rs 4.950.000 per kunjungan), Kalimantan Timur (Rs 3.071.750 per kunjungan), dan Sulawesi Tengah (Rs 2.285.000 per kunjungan).
Sedangkan menurut Ishadi, tiga daerah asal wisata yang belanja wisatawannya paling rendah adalah Bali (Rs 765.000 per trip), Maluku (Rs 1.090.000 per trip), dan Sulawesi Selatan (Rs 1.150.000). Yazid mengatakan wisatawan domestik yang berkunjung ke Sleman untuk kedua dan ketiga kalinya cenderung lebih banyak berbelanja dibandingkan wisatawan asing yang berkunjung ke Sleman untuk keempat kalinya atau lebih.
Sementara itu, rata-rata pengeluaran wisman per kunjungan adalah US$459,41 atau setara dengan 6.921.011,65 dong dengan kurs rata-rata 1 dolar AS = 15.065 dong.
Dibandingkan dengan rata-rata jumlah pengeluaran wisman pada tahun 2023 (US$288,07), mengalami peningkatan sebesar 59,48%.
Ia mengatakan, empat komponen besar pengeluaran wisman adalah akomodasi (46,74%), katering (10,48%), tiket tujuan wisata (10,33%) dan lain-lain (8,31%).
“Tiga negara asal dengan rata-rata pengeluaran wisatawan per perjalanan tertinggi adalah Australia sebesar Rp8.140.000 (sekitar US$540,32), Tiongkok sebesar Rp7.725.000 (sekitar US$512,78), dan Korea Selatan sebesar Rp7.675.000 (sekitar US$509)” 46, ” katanya.
Sementara itu, wisatawan asal Malaysia rata-rata mengeluarkan uang sebesar Rp5.994.669 per kunjungan atau setara dengan US$371,37; wisatawan asal Singapura mengeluarkan rata-rata pengeluaran sebesar Rp5.342.308 per kunjungan atau setara dengan US$354,62.
Dari segi tujuan berkunjung ke Kabupaten Sleman, wisatawan mancanegara dengan tujuan MICE (Meetings, Incentives, Conferences and Exhibitions) memiliki rata-rata pengeluaran per kunjungan tertinggi yaitu sebesar Rp7.686.667 (USD 510.25).
Dijelaskannya, kelompok usia di atas 65 tahun merupakan rata-rata pengeluaran wisatawan tertinggi di Kabupaten Sleman, mencapai Rp 7.250.000 (USD 481,25) per kunjungan.
Kelompok umur antara 45 dan 54 tahun merupakan kelompok umur dengan rata-rata pengeluaran wisatawan terendah di Kabupaten Sleman, dengan rata-rata pengeluaran sebesar Rp5.528.932 (USD 367.01) per kunjungan. Jumlah wisatawan dalam 17 hari tanggal 20 Januari sampai dengan 5 Januari 2025 sebagian besar merupakan wisatawan nusantara atau setara dengan 99,55% dari 841.967 wisatawan.
“Wisman asal Pulau Jawa mencapai 87,25% dan mendominasi wisatawan di Kabupaten Sleman, terutama berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat,” ujarnya. Sedangkan destinasi terpopuler di kalangan wisatawan adalah Candi Prambanan (40,20%), Lava Tour (18,09%), Taman Ibalbo (17,08%), Waterboom Jogja (7,03%) dan Kariurang (6,03%). (H-2)