

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan, dari beberapa gunung berapi yang masih ditetapkan ke Level III atau waspada, dua diantaranya sebenarnya sudah diturunkan ke Level II atau waspada. Kedua gunung berapi tersebut antara lain Gunung Oia di Ende, Nusa Tenggara Timur, dan Gunung Karankitang di Kepulauan Taro, Sulawesi Utara.
Abdul Muhari, Kepala Pusat informasi, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan menjelaskan, Gunung Iya di Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), musnah pada 8 Januari 2025. Turun ke Level II dengan 18 titik WITA.
Penurunan status ini berdasarkan pengamatan visual dan instrumental terhadap aktivitas pegunungan pada tanggal 1 hingga 7 Januari 2025, kata Abdul, Senin (13/1).
Dia mengatakan, meski diturunkan ke level waspada, gempa dangkal dan dalam masih terdeteksi. Oleh karena itu, masyarakat diminta tidak beraktivitas dalam radius 2 kilometer dari kawah utama.
Letusan Iyayama umumnya ditandai dengan letusan magma pada kawah utama yang menghasilkan abu vulkanik, letusan batuan pijar, dan aliran lava. Sebaliknya, Gunung Berapi Oia juga memiliki retakan yang menghadap ke laut yang dapat meluas dan berpotensi memicu tanah longsor serta memicu tsunami.
Lebih lanjut, lanjut Abdul, Gunung Karangetang di Kabupaten Sitaro diturunkan levelnya menjadi Level 2 pada pukul 18 WITA pada Sabtu (1 November). Namun masyarakat, pengunjung, wisatawan atau pendaki tidak diperkenankan melakukan aktivitas dan mendekati radius 1,5 kilometer kawah utama (selatan) dan kawah sekunder (utara), termasuk kawasan kipas sepanjang 2,5 kilometer di barat daya dan arah selatan.
“Kami akan meninjau dan menilai kembali secara berkala tingkat aktivitas di Karan Kitang jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan. Sebelumnya, status di Karan Kitang dinaikkan menjadi waspada pada awal November 2024 menyusul peningkatan aktivitas yang signifikan,” ujarnya. (H-3)