

Presiden Korea Selatan Yoon Seok-yeol menghadapi pemakzulan dan penangkapan pada Rabu (15), momen yang mengejutkan kalangan politik Korea Selatan.
Berikut rangkuman peristiwa-peristiwa penting yang terjadi selama krisis ini:
Kronologi pemakzulan Yoon Seok-yeol
1. Deklarasi Darurat Militer (3 Desember 2024)
Yin mengumumkan darurat militer untuk menangani “kekuatan anti-nasional”.
Militer mengeluarkan larangan terhadap partai politik dan pasukan menyerang parlemen yang dikuasai oposisi.
Para deputi melarikan diri dari gedung melalui pagar untuk menghindari penangkapan.
2. Penolakan parlemen (4 Desember 2024)
Sebanyak 190 anggota Kongres menolak penerapan darurat militer.
Yin mencabut darurat militer hanya enam jam kemudian.
Partai oposisi mengajukan mosi pemakzulan terhadap Yin.
3. Runtuhnya persatuan intra-partai (5 Desember 2024)
Partai Kekuatan Rakyat (PPP) yang dipimpin Yoon terpecah mengenai masalah pemakzulan.
Menteri Pertahanan Kim Yong-hyun mengundurkan diri dan menjadi subjek penyelidikan.
4. Panggilan Pengunduran Diri (6-7 Desember 2024)
Beberapa anggota Partai Rakyat mendesak Tuan Yoon untuk mengundurkan diri.
Yin meminta maaf kepada publik namun menolak melepaskan jabatannya.
5. Pemakzulan dan Tuntutan Hukum (8-12 Desember 2024)
Parlemen memulai proses pemakzulan.
Yin ditetapkan sebagai subjek investigasi kriminal.
Yoon menuduh Korea Utara meretas sistem pemilu Korea Selatan, namun klaim tersebut dibantah oleh komisi pemilu.
6. Kongres secara resmi memakzulkan Yoon (14 Desember 2024)
Kongres memakzulkan Yoon dengan 204 suara dari 300 anggota.
Perdana Menteri Han Deok-soo menjabat sebagai penjabat presiden.
7. Ketegangan di Mahkamah Konstitusi (16-27 Desember 2024)
Mahkamah Konstitusi mulai mengkaji kasus pemakzulan tersebut.
Menteri Keuangan Korea Selatan Choi Sang-mok mengambil alih jabatan penjabat presiden setelah presiden Korea Selatan juga diberhentikan sementara.
8. Penangkapan dan Drama Politik (31 Desember 2024 – 15 Januari 2025)
Pengadilan mengeluarkan surat perintah penangkapan setelah Yin tidak hadir saat dipanggil.
Bentrok antara pengawal presiden dan aparat terjadi di Istana Presiden.
Pada tanggal 15 Januari 2025, Yin akhirnya menyerah, menghindari pertumpahan darah.
Dalam waktu 48 jam setelah Yin menyerah, pihak berwenang akan memutuskan apakah akan menahan Yin hingga 20 hari atau membebaskannya.
Krisis politik menjadi salah satu babak paling menegangkan dalam sejarah Korea Selatan dan berdampak besar pada stabilitas negara.
Baca berita terkini politik internasional hanya di mediaindonesia.com! (Z-10)