

ISAEL dan Hamas telah menyetujui gencatan senjata yang diharapkan dapat mengakhiri konflik berkepanjangan di Gaza pada awal tahun 2025. . Isi khusus perjanjian tersebut adalah sebagai berikut:
Tahap penting gencatan senjata antara Israel dan Hamas
Fase 1: Pengakhiran konflik (42 hari)
Prioritas pertama dalam fase awal ini adalah penghentian segera seluruh operasi militer antara kedua belah pihak:
-
Hentikan kekerasan: Semua operasi militer dihentikan untuk memberikan ruang bagi deeskalasi.
-
Penarikan: Pasukan Israel akan mundur dari wilayah padat penduduk di Gaza dan membangun zona penyangga di sepanjang perbatasan untuk mencegah situasi semakin buruk.
-
Pertukaran tahanan: Hamas akan membebaskan 33 sandera Israel, termasuk anak-anak, wanita, orang tua dan mereka yang membutuhkan perawatan medis. Sebagai imbalannya, Israel akan membebaskan sekitar 1.000 tahanan Palestina.
-
Bantuan kemanusiaan: Pintu bantuan kemanusiaan akan semakin dibuka untuk mengatasi krisis yang semakin serius di Gaza.
Fase Kedua: Negosiasi Awal dan Rekonstruksi
Fase kedua dimulai 16 hari setelah gencatan senjata:
-
Dialog damai: Negosiasi lebih lanjut akan dilakukan untuk mencapai solusi yang lebih permanen. Topik utama yang dibahas antara lain pembagian tanggung jawab di antara pemerintah Gaza.
-
Pembangunan kembali awal: Sebagai bagian dari upaya menstabilkan kawasan, sejumlah langkah rekonstruksi akan dimulai berdasarkan situasi keamanan di lapangan.
Fase Tiga: Rekonstruksi Komprehensif
Jika kedua belah pihak berhasil tetap stabil hingga fase ketiga, langkah selanjutnya adalah:
-
Pemulihan total: Rencana rekonstruksi komprehensif Gaza akan dilaksanakan di bawah pengawasan internasional. Program ini diperkirakan akan berlangsung selama tiga hingga lima tahun.
-
Masalah tahanan: Pada tahap ini, pembebasan sisa tahanan dan pemulangan jenazah akan diselesaikan sebagai langkah terakhir dalam rekonsiliasi.
harapan akan perdamaian yang berkelanjutan
Kesepakatan tersebut dicapai setelah lebih dari 15 bulan konflik di Gaza yang mengakibatkan ribuan korban jiwa dan kerusakan signifikan.
Gencatan senjata ini diharapkan tidak hanya menghentikan pertumpahan darah tetapi juga menjadi landasan bagi masa depan yang lebih damai dan stabil di kawasan.
Melalui langkah konkrit tersebut, dunia internasional berharap perdamaian di Gaza tidak lagi hanya sekedar wacana, namun dapat benar-benar diwujudkan melalui implementasi konsisten dari berbagai tahapan yang telah disepakati. (Semut/Z-10)