

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan update situasi penanganan dampak letusan gunung Laibu di Hamah Barat. Dalam laporan tersebut, Gunung Ibu terpantau terus meletus dengan ketinggian kolom vulkanik bervariasi antara 400 hingga 1.500 meter dari puncak kawah.
Ketinggian letusan maksimum 1.500 m terjadi pada Kamis (16/1) pukul 15.44 WIB. Kolom abu teramati berwarna abu-abu dan intensitasnya lebih tebal ke arah barat. Letusan tersebut terekam seismometer dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 98 detik.
“Pemerintah daerah telah menyiapkan lima titik pengungsian yang mampu menampung hingga 3.000 pengungsi. Hingga Kamis sore, sudah 182 orang yang mengungsi di pengungsian tersebut,” kata Abdul Abdullah, Kepala Pusat Data, informasi dan Komunikasi Bencana BNPB ungkapnya dalam keterangannya, Jumat (17/17).
Sebelumnya, setelah status aktivitas Gunung Ibu dinaikkan dari Level III “Waspada” menjadi Level IV “Awas” pada Rabu (15/1), BNPB segera berpindah ke Kabupaten Hamahera Barat di Maluku Utara. Selain itu, pada Kamis (16/1), tim BNPB yang dipimpin Deputi Direktur Sistem dan Strategi Raditya Jati tiba di Kabupaten Halmahera Barat.
Kedatangan tim BNPB merupakan respon cepat pemerintah pusat untuk memastikan kelancaran proses tanggap darurat bencana letusan gunung berapi. Sesuai perintah Kepala BNPB untuk menjamin keselamatan masyarakat, kata Latiya.
BNPB juga akan memberikan bantuan kepada pemerintah daerah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Kabupaten Halmahera Barat.
“Kami mendukung dan mendampingi pemerintah daerah. Jika kebutuhan dasar masyarakat bisa terpenuhi maka pemerintah pusat akan membantu mengisi kekurangan tersebut,” ujarnya. “
Kali ini juga berdialog dengan BPBD Malut, Bupati Sihamahera, dan Sekretaris Daerah BPBD Sihamahera Kab. Si Halmahera dan Si Halmahera Bupati Foko Pimda tentang langkah awal penanganan pasca erupsi.
“Hari ini (16/1) kita membahas apa yang perlu kita persiapkan jika situasi Level IV ini terus berlanjut. Masyarakat juga akan terlindung di tempatnya,” kata Latiya.
Tim BNPB kemudian menuju Stasiun Pengamatan Gunung Apiyibu untuk mengetahui situasi terkini dan mendengarkan penjelasan tim PVMBG yang bertugas.
“Kami selalu berkoordinasi dengan stasiun observasi dan masyarakat tidak perlu panik dan terus memperhatikan informasi resmi dari PVMBG dan pemerintah,” kata Latiya dari Observatorium Gunung Ibu.
Mengingat aktivitas di Gunung Ibu masih tinggi, pemerintah mengimbau masyarakat dan wisatawan untuk tidak beraktivitas dalam radius 5 km dan memperluas radius 6 km ke arah bukaan kawah utara.
“Di luar itu, masyarakat juga harus mengikuti instruksi pemerintah daerah dan tidak terpengaruh oleh informasi yang tidak dapat dijelaskan,” tutupnya. (H-3)